Dalam jumpa pers di kantor PSSI sore tadi, Djohar mengatakan pihaknya menolak keputusan pengunduran diri Ahmad Riyadh. Alasannya, PSSI masih membutuhkan tenaga Riyadh. Djohar bahkan mengaku, PSSI telah berbicara dengan Riyadh, dan pengacara tersebut bersedia kembali bergabung.
"Soal saya mundur, kenapa dia harus menolak? Saya kira dia belum baca surat saya. Mungkin surat pengunduran diri saya belum sampai ke dia. Saya kemarin serahkan lewat sekjen PSSI. Yang pasti niat saya sudah bulat. Saya lebih baik mengurus klub dan SSB saja," kata Riyadh saat dihubungi, Rabu 22 Februari 2012.
Kepada VIVAbola, Riyadh mengaku memilih mengundurkan diri dari PSSI lantaran sudah tidak tahan dengan semerawutnya konflik sepakbola nasional. Terlepas dari itu semua, keputusannya untuk mundur juga didasari kekecewaanya terhadap kebijakan PSSI terkait Kongres Tahunan yang bakal digelar.
"Saya mau istirahat dulu. Saya tetap mundur dan menolak tawaran kembali ke PSSI. Tidak enjoy kerja di wilayah konflik," ujar Riyadh menambahkan.
Keputusan tersebut menurut Riyadh dinilainya merupakan jalan terbaik yang harus dilakukannya dalam kondisi PSSI yang seperti sekarang. Riyadh sendiri mengatakan, pilihannya untuk tetap berada di luar arena konflik merupakan salah satu sikap yang harus dihormati siapapun, termasuk oleh PSSI.
Riyadh sebelumnya telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum PSSI pada 21 Februari 2012 kemarin. Sebelum Riyadh, Ketua Badan Liga Indonesia (BLI), Harbiansyah Hanafiah, yang juga merupakan pentolan Kelompok 78, juga memilih mundur dari kepengurusan PSSI.
"Sepakbola ini kan seharusnya mencari teman, bukan mencari musuh. Kalau suasananya sudah kondisif lagi, saya siap kembali mengabdi untuk sepakbola Indonesia. Sungguh tidak enjoy bekerja di arena konflik seperti ini," tegas Riyadh.
Vivanews.com
No comments:
Post a Comment