Pertandingan ke-16 Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 bagi tim Persija Jakarta dipastikan akan berbeda dari laga sebelumnya. Laga yang akan dilaksanakan Jumat (18/3), nanti Tim Macan Kemayoran akan dijamu Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat.
Mengapa laga ini berbeda dengan laga lainnya? Pecinta Persija pasti tahu jawabannya. Ya, itu karena Persija akan bertemu dengan musuh bebuyutan. Bukannya mengamini arti sebuah permusahan suporter, namun sudah bukan rahasia lagi kalau kedua suporter dua tim perserikatan The Jakmania (suporter Persija) dan Viking Persib Club (suporter Persib) itu sampai detik ini tidak memiliki hubungan yang harmonis.
Makanya bukan hal yang aneh, jika pemain Persija datang ke stadion kerap menggunakan tank atau kendaraan rantis kepolisian. Faktor pemain ke-12 itulah yang membuat laga yang akan dihelat itu sangat terasa panas.
“Saya memprediksi, kondisi di lapangan nanti akan berbeda karena kami main dengan dibayangi tuntutan suporter yang tidak ingin dipermalukan. Itu yang membuat motivasi kami akan lebih berbeda dari pertandingan-pertandingan lain,” jelas Rahmad Darmawan pelatih Persija kepada Indopos kemarin.
Perseteruan dua suporter yang berdekatan itu memang sudah terjadi sejak tahun 2003. Kendati ada niat baik perdamaian dari kedua petinggi suporter, namun hal itu tidak terealisasi di barisan bawah atau grassroot kerap bergesekan. Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone sudah terus berusaha mengadakan pertemuan dengan para petinggi Viking.
“Niat perdamaian sudah kami buka, namun sampai saat ini belum juga terjadi di lapisan bawah kami. Pameo di barisan suporter kami memang saat ini boleh kalah dari yang lain, asal jangan kalah dari Persib,” kata Lariko.
Sementara itu, Persib juga dibalut motivasi lain. Selain tuntutan suporter, kemenangan melawan Persija akan menjadi kado ulang tahun ke-78 yang jatuh Senin, 14 Maret 2011. Kendati Persib sukses mengalahkan Pelita Jaya dipertandingan sebelumnya, Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan pihaknya masih membutuhkan kado istimewa yang lebih ciamik.
“Kami ingin kado yang lebih istimewa. Kemenangan lawan Persija menjadi kado yang lebih berharga dari kemenangan lawan Pelita,” ujar Umuh.
Sebagai sebuah tim, selama ini alur cerita Maung Bandung dinikmati oleh bobotoh. Memori kemenangan Persib di final Liga Indonesia 1994/1995, sampai sekarang masih menjadi kenangan yang diharapkan bisa kembali terulang.
“Saya turut bahagia. Apalagi suasananya Persib baru saja memperoleh kemenangan dari Pelita Jaya. Akan lebih lengkap rasanya jika nanti bisa meraih hasil serupa saat menghadapi Persija Jakarta,” kata Pelatih Persib Daniel Roekito.
Manajer Persib, Umuh Muchtar menyatakan, setelah mendapatkan kado kemenangan atas Pelita 2-1 akhir pekan lalu. Ia berharap para pemain bisa memberikan kado kemenangan kedua yang menurutnya bakal terasa lebih spesial.
Bolaindo.com
Mengapa laga ini berbeda dengan laga lainnya? Pecinta Persija pasti tahu jawabannya. Ya, itu karena Persija akan bertemu dengan musuh bebuyutan. Bukannya mengamini arti sebuah permusahan suporter, namun sudah bukan rahasia lagi kalau kedua suporter dua tim perserikatan The Jakmania (suporter Persija) dan Viking Persib Club (suporter Persib) itu sampai detik ini tidak memiliki hubungan yang harmonis.
Makanya bukan hal yang aneh, jika pemain Persija datang ke stadion kerap menggunakan tank atau kendaraan rantis kepolisian. Faktor pemain ke-12 itulah yang membuat laga yang akan dihelat itu sangat terasa panas.
“Saya memprediksi, kondisi di lapangan nanti akan berbeda karena kami main dengan dibayangi tuntutan suporter yang tidak ingin dipermalukan. Itu yang membuat motivasi kami akan lebih berbeda dari pertandingan-pertandingan lain,” jelas Rahmad Darmawan pelatih Persija kepada Indopos kemarin.
Perseteruan dua suporter yang berdekatan itu memang sudah terjadi sejak tahun 2003. Kendati ada niat baik perdamaian dari kedua petinggi suporter, namun hal itu tidak terealisasi di barisan bawah atau grassroot kerap bergesekan. Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone sudah terus berusaha mengadakan pertemuan dengan para petinggi Viking.
“Niat perdamaian sudah kami buka, namun sampai saat ini belum juga terjadi di lapisan bawah kami. Pameo di barisan suporter kami memang saat ini boleh kalah dari yang lain, asal jangan kalah dari Persib,” kata Lariko.
Sementara itu, Persib juga dibalut motivasi lain. Selain tuntutan suporter, kemenangan melawan Persija akan menjadi kado ulang tahun ke-78 yang jatuh Senin, 14 Maret 2011. Kendati Persib sukses mengalahkan Pelita Jaya dipertandingan sebelumnya, Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan pihaknya masih membutuhkan kado istimewa yang lebih ciamik.
“Kami ingin kado yang lebih istimewa. Kemenangan lawan Persija menjadi kado yang lebih berharga dari kemenangan lawan Pelita,” ujar Umuh.
Sebagai sebuah tim, selama ini alur cerita Maung Bandung dinikmati oleh bobotoh. Memori kemenangan Persib di final Liga Indonesia 1994/1995, sampai sekarang masih menjadi kenangan yang diharapkan bisa kembali terulang.
“Saya turut bahagia. Apalagi suasananya Persib baru saja memperoleh kemenangan dari Pelita Jaya. Akan lebih lengkap rasanya jika nanti bisa meraih hasil serupa saat menghadapi Persija Jakarta,” kata Pelatih Persib Daniel Roekito.
Manajer Persib, Umuh Muchtar menyatakan, setelah mendapatkan kado kemenangan atas Pelita 2-1 akhir pekan lalu. Ia berharap para pemain bisa memberikan kado kemenangan kedua yang menurutnya bakal terasa lebih spesial.
Bolaindo.com
No comments:
Post a Comment